Hymne Guru: Menghargai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa – Indonesia memiliki banyak lagu nasional yang penuh makna dan inspirasi. Salah satu lagu yang sangat dihormati dan sering dinyanyikan dalam berbagai upacara adalah “Hymne Guru”. Lagu ini tidak hanya menjadi simbol penghargaan terhadap para guru, tetapi juga mengandung pesan moral yang mendalam tentang pentingnya peran guru dalam membentuk generasi penerus bangsa. Dalam artikel ini, kita akan membahas lirik lagu Hymne Guru, makna di baliknya, serta sejarah dan profil penciptanya.
Baca juga : Proses Pengajuan Visa Pelajar ke Taiwan Syarat Terbaru dan Cara Mengurusnya
Lirik Lagu Hymne Guru
Lirik lagu Hymne Guru diciptakan oleh Sartono, seorang guru musik yang slot memiliki dedikasi tinggi terhadap dunia pendidikan. Berikut adalah lirik lengkap dari lagu Hymne Guru:
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup
Dalam sanubariku
Semua baktimu akan ku ukir
Di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Pembangun insan cendekia
Makna Lirik Lagu Hymne Guru
Lirik lagu Hymne Guru mengandung makna yang sangat mendalam. Lagu agen maxbet ini mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada para guru yang telah mengabdikan diri untuk mendidik dan membimbing murid-muridnya. Guru digambarkan sebagai pelita dalam kegelapan, yang memberikan cahaya dan pengetahuan kepada murid-muridnya. Mereka juga diibaratkan sebagai embun penyejuk dalam kehausan, yang memberikan ketenangan dan kesejukan bagi para murid.
Selain itu, lagu ini juga menggambarkan guru sebagai patriot dan pahlawan bangsa. Mereka adalah pembangun insan cendekia, yang berperan penting dalam membentuk karakter dan kecerdasan generasi penerus bangsa. Lagu ini mengajarkan kita untuk selalu menghargai dan menghormati jasa-jasa guru, yang telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan pendidikan dan peradaban manusia.
Sejarah Lagu Hymne Guru
Lagu Hymne Guru diciptakan oleh Sartono pada tahun 1980. Sartono adalah seorang guru musik yang mengajar di Sekolah Menengah Pertama Katolik Santo Bernardus di Madiun. Ia menciptakan lagu ini sebagai bentuk penghargaan dan rasa terima kasih kepada para guru yang telah mengabdikan diri untuk mendidik murid-muridnya.
Uniknya, Sartono menciptakan lagu Hymne Guru tanpa menggunakan alat musik. Ia hanya bersiul untuk menghasilkan melodi, lalu mencatatnya di kertas. Lagu ini kemudian diikutsertakan dalam sayembara cipta lagu yang diselenggarakan oleh pemerintah, dan berhasil memenangkan lomba tersebut. Sejak saat itu, lagu Hymne Guru ditetapkan sebagai salah satu lagu wajib nasional yang sering dinyanyikan dalam berbagai upacara, terutama pada peringatan Hari Guru Nasional.
Profil Pencipta Lagu Hymne Guru
Sartono, pencipta lagu Hymne Guru, lahir di Madiun pada tanggal 29 Mei 1936. Sejak remaja, ia telah menunjukkan bakatnya dalam bermain musik. Meskipun harus keluar dari sekolah menengah atas karena ayahnya meninggal, Sartono tetap melanjutkan minatnya dalam musik dengan belajar secara otodidak. Ia bahkan sempat membentuk grup band bernama Combo Ria bersama teman-temannya.
Selain berkarir di dunia musik, Sartono juga bergabung dengan Korps Musik Ajudan Jenderal Resor Militer (Ajenrem) Madiun. Berkat bakatnya, ia diminta untuk mengajar musik di Sekolah Menengah Pertama Katolik Santo Bernardus, Madiun. Di lembaga pendidikan swasta itu, Sartono menjadi guru honorer selama beberapa tahun. Meskipun sibuk mengajar dan bermain musik, Sartono juga berhasil menciptakan beberapa lagu, termasuk Hymne Guru yang menjadi karya monumental dan paling dikenang.
Pengaruh Lagu Hymne Guru dalam Pendidikan
Lagu Hymne Guru memiliki pengaruh yang besar dalam dunia pendidikan di Indonesia. Lagu ini sering dinyanyikan dalam berbagai upacara, terutama pada peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November. Lagu ini menjadi simbol penghargaan dan rasa terima kasih kepada para guru yang telah mengabdikan diri untuk mendidik dan membimbing murid-muridnya.
Selain itu, lagu ini juga mengajarkan nilai-nilai moral yang penting bagi para murid. Melalui liriknya, lagu ini mengajarkan kita untuk selalu menghargai dan menghormati jasa-jasa guru, yang telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan pendidikan dan peradaban manusia. Lagu ini juga mengingatkan kita akan pentingnya peran guru dalam membentuk karakter dan kecerdasan generasi penerus bangsa.
Perubahan Lirik Lagu Hymne Guru
Pada awalnya, lirik lagu Hymne Guru memiliki kalimat akhir yang berbunyi “tanpa tanda jasa”. Namun, pada tahun 2007, lirik tersebut mengalami perubahan menjadi “pembangun insan cendekia”. Perubahan ini dilakukan untuk memberikan penghargaan yang lebih tinggi kepada para guru, yang tidak hanya mengabdikan diri tanpa pamrih, tetapi juga berperan penting dalam membentuk karakter dan kecerdasan generasi penerus bangsa.
Perubahan lirik ini diatur dalam surat edaran PGRI Nomor 447/Um/PB/XIX/2007 tanggal 27 November 2007. Meskipun mengalami perubahan, makna dan pesan moral yang terkandung dalam lagu ini tetap sama, yaitu penghargaan dan rasa terima kasih kepada para guru.
Kesimpulan
Lagu Hymne Guru adalah salah satu lagu nasional yang penuh makna dan inspirasi. Lagu ini mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada para guru yang telah mengabdikan diri untuk mendidik dan membimbing murid-muridnya. Melalui liriknya, lagu ini mengajarkan kita untuk selalu menghargai dan menghormati jasa-jasa guru, yang telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan pendidikan dan peradaban manusia.